Kaukus PBS Surati Dubes Amerika

Serambi Indonesia19/06/2008

BANDA ACEH - Kaukus Pantai Barat-Selatan (PBS) menyurati Dubes Amerika mempertanyakan soal terhentinya pembangunan ruas jalan Banda Aceh-Calang yang didanai negara Paman Sam itu melalui USAID. Akibat terhentinya pembangunan kembali jalan yang luluh-lantak dihantam tsunami itu, telah membuat masyarakat wilayah tersebut rugi besar baik secara ekonomi maupun pskilogis.
Demikian bunyi surat yang ditujukan kepada Dubes Amerika, Mr Cameron R Hume dan ditandatangi Jubicara Kaukus PBS, TAF Haikal serta diterima Serambi, tadi malam. Dalam surat berisikan empat poin penting itu tertanggal 18 Juni 2008 juga turut menyatakan, keterlambatan dan sampai terhentinya pembangunan jalan itu dinilai akibat ketidakseriusan dan kemampuan Pemerintahan Aceh, Pemkab Aceh Besar, dan Aceh Jaya dalam menangani berbagai masalah yang muncul di lapangan terkait kegiatan proyek tersebut.

Menurut Kaukus PBS, jalan tersebut menjadi urat nadi transportasi baik ekonomi maupun urusan pemerintahan lainnya bagi masyarakat delapan kabupaten/kota terdiri dari, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Simuelue, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, dan Aceh Singkil.

Bahkan, implikasi politik juga sangat mungkin terjadi di masa mendatang. Masyarakat menghubungkan keterlambatan pembangunan ruas jalan tersebut dengan ketidakmampuan dan ketidakseriusan pemerintah menanganinya, akibatnya akan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Untuk jangka panjang dan menengah, distrust tersebut dapat juga mengakibatkan terganggunya proses perdamaian di Aceh.

Mengingat dua hal di atas, maka pihaknya ingin menanyakan kepada Mr Cameron R Hume terkait kelanjutan pembangunan jalan tersebut. Bahkan secara terbuka Kaukus PBS juga mengakui dan mengetahui ada masalah dalam pembebasan tanah masyarakat. “Dalam kaitan ini kami sangat menghargai sekiranya Mr Cameron R Hume menjelaskan juga bagaimana posisi Pemerintah Amerika Serikat dalam masalah ini,” tulis Haikal.

Di samping itu, Kaukus PBS percaya bahwa masyarakat sepenuhnya mendukung niat baik Pemerintah Amerika Serikat mendanai pembangunan ruas jalan yang sangat penting tersebut. “Kami juga menyatakan kecewa dan rasa marah yang mendalam terhadap individu-individu atau kelompok-kelompok yang yang telah mengambil keuntungan pribadi atas jalan tersebut,” tegasnya dalam surat yang turut ditembusi kepada Kepala Pemerintahan Aceh, Ketua DPRA, Kapolda Aceh, Panglima Kodam Iskandar Muda, Kepala Bapel BRR NAD-Nias, Bupati Aceh Besar, Ketua DPRK Aceh Besar, Bupati Aceh Jaya, Ketua DPRK Aceh Jaya, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Medan.

Kaukus PBS menyatakan, bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok tersebut adalah musuh bersama rakyat Aceh yang cinta pembangunan dan perdamaian, dan meminta pihak keamanan di Aceh untuk mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

TAF Haikal sempat menghubungi Serambi, tadi malam juga meminta masyarakat pantai barat-selatan untuk bersabar terhadap proses kelanjutan kembali pembangunan jalan tersebut. Juga meminta masyarakat turut membantu mempercepat proses pembangunan jalan tersebut dengan tidak melakukan tindakan yang bisa menghambat kegiatan proyek jalan itu, yang pada akhirnya akan merugikan semua pihak. “Kami meminta masyarakat untuk perlu memikirkan matang-matang dan tidak terpengaruh dengan ajakan pihak tertentu yang membuat kita semua menjadi rugi,” imbaunya.(sup)

Surat KPBS untuk Kedubes AS

Kepada Yang Terhormat
Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia
Mr Cameron R Hume
Di
Jakarta

Dengan Hormat,

1.Kami dari Kaukus Pantai Barat-Selatan (KPBS) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terhentinya pembangunan Section IV di ruas jalan Banda Aceh-Aceh Jaya yang didanai oleh Pemerintah Amerika melalui USAID. Terhentinya pembangunan tersebut telah mengakibatkan kerugian yang mendalam baik secara psikologis maupun secara sosial ekonomi masyarakat di daerah pantai barat-selatan Nanggroe Aceh Darussalam. Jalan tersebut menjadi urat nadi tranportasi kebutuhan pokok masyarakat dan urusan-urusan administrasi kepemerintahan terhadap 8 (delapan) Kabupten/Kota yang terdiri dari Aceh jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simelue, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam, termasuk Aceh Besar
2.Implikasi politik juga sangat mungkin terjadi di masa mendatang. Masyarakat menghubungkan keterlambatan pembangunan ruas jalan tersebut dengan ketidakmampuan dan ketidakseriusan Pemerintah Aceh pada umumnya, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya pada khususnya, yang dapat berakhir kepada menurunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Untuk jangka panjang dan menengah, distrust tersebut dapat juga mengakibatkan terganggunya proses perdamaian di Aceh, yang antara lain diperoleh dengan dukungan dan bantuan Pemerintah Mr Cameron R Hume.
3.Mengingat dua hal di atas, maka izinkan kami pada kesempatan ini menanyakan kepada Mr Cameron R Hume, bagaimana kelanjutan pembangunan Jalan Banda Aceh-Aceh Jaya pada Section IV yang dilakukan oleh BUMN WIKA (Wijaya Karya) dalam perspektif Pemerintah Mr Cameron R Hume. Kami juga mengetahui ada masalah dalam pembebasan tanah milik masyarakat dan lembaga lainnya. Dalam kaitannya dengan ini kami sangat menghargai sekiranya Mr Cameron R Hume menjelaskan juga bagaimana posisi Pemerintah Amerika Serikat.
4.Kami dari KPBS percaya bahwa masyarakat banyak sepenuhnya mendukung niat baik Pemerintah Amerika Serikat membantu mendanai pembangunan ruas jalan yang sangat penting tersebut. Kami juga menyatakan kecewa dan rasa marah yang mendalam terhadap individu-individu atau kelompok-kelompok yang ada di Aceh yang telah mengambil keuntungan pribadi atas jalan tersebut. Kami ingin menyatakan kepada Mr Cameron R Hume bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok tersebut adalah musuh bersama rakyat, Pemerintahan Aceh yang cinta pembangunan dan perdamaian, dan meminta pihak keamanan di Aceh untuk mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
5.Demikian keprihatinan dan sikap kami, atas perhatian Mr Cameron R Hume terlebih dahulu kami sampaikan terima kasih.

Hormat Kami


TAF Haikal
Jurubicara KPBS
Cc :
- Menteri BUMN
- Kepala Pemerintahan Aceh
- Ketua DPRA
- Kapolda Aceh
- Panglima Kodam Iskandar Muda
- Kepala Bapel BRR NAD-NIAS
- Bupati Aceh Besar
- Ketua DPRK Aceh Besar
- Bupati Aceh Jaya
- Ketua DPRK Aceh Jaya
- Konsulat Jendral Amerika Serikat di Medan
- Media Massa Lokal/Nasional
- Arsip